Menganalisis Penggunaan Algoritma pada Permainan Game Online (Point Blank)



Pada materi sebelumnya saya sudah membahas apa itu permainan Point Blank, lengkap dengan model permainan, masalah program illegal pada game tersebut serta dengan menggunakan algoritma apa saja game tersebut dibuat.
Kita tahu bahwa algoritma yang digunakan pada game Point Blank adalah algoritma  Artificial Intelligence (AI) dan algoritma Forward Chaining. Yang mana algoritma  Artificial Intelligence (AI) adalah sesuatu buatan/tiruan yang cerdas. Cerdasnya yakni kepandaiannya dalam berfikir selayaknya seperti manusia dalam menyelesaikan suatu masalah, mengambil keputusan dan melakukan tindakan. Pada system ini pengetahuannya berasal dari pengetahuan manusia dan sumber penambahan informasi lain seperti buku, dokumentasi, dan data-data refensi yang mendukung pada basis pengetahuan AI. Pembuatan musuh yang bias menembak dan membaca pergerakan player pada game ini menggunakan algoritma AI. 
Algoritma Forward Chaining adalah metode pencarian atau teknik pelacakan ke depan yang dimulai dengan informasi yang ada dan penggabungan rule untuk menghasilkan suatu kesimpulan atau tujuan. (Russel S,Norvig P, 2003). Pelacakan maju ini sangat baik jika bekerja dengan permasalahan yang dimulai dengan rekaman informasi awal dan ingin dicapai penyelesaian akhir, karena seluruh proses akan dikerjakan secara berurutan maju. Berikut adalah diagram Forward Chaining secara umum untuk menghasilkan sebuah goal. Forward chaining merupakan metode inferensi yang melakukan penalaran dari suatu masalah kepada solusinya. Jika klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai TRUE), maka proses akan menyatakan konklusi. Forward chaining adalah data-driven karena inferensi dimulai dengan informasi yang tersedia dan baru konklusi diperoleh. Jika suatu aplikasi menghasilkan tree yang lebar dan tidak dalam, maka gunakan forward chaining. 
Kedua algoritma tersebut sangat cocok dipakai  pada permainan bergenre FPS seperti ini, karna dibutuhkan pergerakan game dengan logika seperti pola pikir manusia dalam menyelesaikan masalah, dan masalah – masalah atau logika yang terdapat pada game Point Blank ini harus dikerjakan secara berurutan maju atau secara sequencial.
Dan apabila game Point Blank ini coba dibuat menggunakan algoritma lain seperti algoritma Brute Force, game tersebut tidak akan berjalan sebagaimana mestinya, karna algortima tersebut tidak cocok digunakan pada jenis atau genre game seperti FPS ini. Algoritma Brute Force lebih cocok digunakan pada tipe game seperti tetris dan permainan domino, hal ini disebabkan karna Brute Force akan mencari solusi paling menguntungkan untuk setiap sisi balok yang sedang jatuh. Pencarian solusi untuk setiap sisi dilakukan secar Brute Force. Apabila pada skala prioritas tertinggi memiliki lebih dari satu solusi terbaik yang sama, maka diantara solusi tersebut akan dibandingkan satu sama lain untuk mencari yang paling menguntungkan dengan standard prioritas selanjutnya, dan begitu selanjutnya. Apabila pada skala prioritas tertinggi tidak memiliki solusi, maka akan mencari solusi paling menguntungkan dengan skala prioritas selnjutnya, dan begitu selanjutnya. Apabila pada skala prioritas tertinggi hanya memiliki satu solusi paling  menguntungkan, maka akan dibandingkan dengan solusi dari hasil pencarian solusi untuk sisi balok yang lain. Diantara setiap solusi sisi balok, dicari solusi yang paling menguntungkan sesuai skala prioritas di atas. Dan balok akan ditempatkan pada ruang tersebut.

Apabila ada kasus seperti diatas, maka algoritma tersebut akan mencari solusi yang paling menguntungkan untuk menempatkan balok tersebut ke ruang di antara susunan tumpukan balok. Pencarian dicari secara brute force dari kiri ke kanan untuk sisi yang pertama kali keluar.Dapat dilihat seperti gambar berikut, bahwa lgoritma seakan-akan menempatkan balok tersebut dari kiri ke kanan untuk balok dengan sisi tersebut. Maka dari itu algoritma Brute Force ini tidak cocok digunakan pada penggunaan game bergenre FPS seperti pada game Poin Blank ini.

Comments

Popular Posts